6 Kesalahan Fatal Fresh Grad ketika Mencari Loker

Kesalahan fatal fresh grad ketika mencari loker


Fresh graduate mungkin saat ini sedang ingin mempersiapkan pilihan karir mereka kedepannya. Namun jika dilihat ada banyak hal-hal yang umumnya tidak mereka perhatikan, dan hal tersebut membuat tidak dipanggilnya oleh pihak perusahaan dimana mereka melamar.

Berikut tim penulis rangkum kesalahan fatal para fresh graduate ketika mencari lowongan kerja, mungkin bisa jadi pembelajaran untuk anda.

1. Fokus ke Saturated Market

Banyak fresh graduate yang cenderung memilih pekerjaan di bidang yang sudah sangat padat atau saturated market, seperti marketing digital atau customer service, hanya karena terlihat populer atau mudah ditemukan lowongannya. 

Padahal, persaingan di bidang tersebut sangat ketat dan peluang untuk menonjol menjadi lebih kecil. 

Fokus berlebihan pada pasar yang jenuh ini justru bisa membuat fresh graduate sulit mendapatkan pekerjaan atau berkembang secara maksimal.

Cobalah untuk membaca tren terbaru dunia kerja yang mana ini bisa dipersiapkan untuk karir di masa selanjutnya dengan permintaan tinggi namun belum banyak pesaing.

2. IPK Tinggi, Namun Tidak Ada Skill

Memiliki IPK tinggi memang penting, tapi tanpa dukungan keterampilan praktis, fresh graduate sering kali kesulitan bersaing di dunia kerja. 

Perusahaan kini lebih mengutamakan kandidat yang mampu menunjukkan kemampuan nyata melalui pengalaman magang, proyek, atau portofolio. 

Hanya mengandalkan nilai akademik tanpa skill yang relevan dapat menjadi penghambat besar dalam mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.

Penting untuk meningkatkan skill yang relevan dengan pasar kerja saat ini seperti keterampilan di bidang kecerdasan buatan, serta soft skill yang mungkin tengah banyak dicari sekarang.

3. Mengejar Gaji Tinggi

Keinginan mendapatkan gaji besar langsung setelah lulus memang wajar, tapi mengejar gaji tinggi tanpa mempertimbangkan pengalaman dan kemampuan sering kali berakhir dengan penolakan. 

Perusahaan biasanya menawarkan gaji yang sepadan dengan pengalaman dan kontribusi yang bisa diberikan. 

Fresh graduate yang terlalu fokus pada angka gaji bisa kehilangan kesempatan berharga untuk belajar dan mengembangkan karier secara bertahap.

Baca juga: Pekerjaan Dengan Potensi Kenaikan Gaji Cepat untuk fresh graduate

4. Kurang Membaca Tren Pekerjaan Saat Ini

Tidak mengikuti perkembangan tren pekerjaan dan industri membuat fresh graduate kehilangan arah dan sulit menemukan posisi yang tepat. 

Dunia kerja terus berubah dengan cepat, terutama di era digital dan otomatisasi. 

Mereka yang tidak update dengan skill dan profesi yang sedang naik daun berisiko ketinggalan dan sulit bersaing di pasar kerja yang dinamis.

5. Tidak Mau Posisi Entry Level

Banyak fresh graduate yang enggan menerima posisi entry level karena merasa kurang bergengsi atau tidak sesuai ekspektasi. 

Padahal, posisi entry level adalah langkah awal yang sangat penting untuk belajar, memahami kultur kerja, dan membangun pengalaman. 

Menolak posisi ini justru bisa memperlambat proses perkembangan karier dan membuat mereka sulit masuk ke dunia profesional secara nyata.

6. Tidak Paham Apa yang Mereka Minati

Kesalahan fatal lainnya adalah kurangnya pemahaman terhadap minat dan passion pribadi. Tanpa mengetahui bidang yang benar-benar diminati, fresh graduate akan kesulitan menentukan pilihan pekerjaan yang sesuai. 

Akibatnya, mereka bisa merasa tidak puas, cepat bosan, atau bahkan gagal bertahan di pekerjaan tersebut. Mengenali minat sejak awal membantu dalam memilih karier yang lebih tepat dan memuaskan.


Post a Comment